Surabaya — Dalam era di mana teknologi dan keuangan semakin mendominasi kehidupan, pemikiran libertarian menemukan relevansi baru. Sebagai seseorang yang cenderung berpikir ke arah libertarian, saya membayangkan masa depan di mana individu memiliki kendali penuh atas aset pribadi mereka, baik secara fisik maupun digital.
Gagasan ini tidak hanya terbatas pada properti fisik, tetapi juga merambah ke dunia digital melalui konsep-konsep seperti Real-World Assets (RWA) dan NFT.
Bayangkan sebuah dunia di mana seseorang dapat membuat lisensi atas aset pribadi mereka tanpa harus melalui birokrasi yang rumit dan otoritas pusat yang sering kali lamban dan tidak efisien.
Sistem administrasi saat ini memaksa kita untuk mendapatkan dokumen dari otoritas untuk membuktikan hak kepemilikan pribadi. Namun, meskipun memiliki dokumen berlisensi tersebut, kepemilikan masih dapat dipersoalkan secara hukum, apalagi jika muncul sengketa dengan pihak lain.
Di masa depan yang saya bayangkan, individu akan memiliki kontrol penuh atas pembuatan lisensi atas hak milik pribadi.
Blockchain dan teknologi trustless memungkinkan transparansi dan akuntabilitas tanpa perlu pihak ketiga.
Dengan lisensi yang dibuat dan disimpan di jaringan blockchain, kepemilikan aset dapat divalidasi dengan mudah, permanen, dan tidak dapat diubah oleh pihak lain. Hal ini tentunya menghilangkan banyak masalah hukum dan sengketa kepemilikan yang sering kali terjadi di dunia nyata.
Saat ini, ada perdebatan tentang bagaimana mengintegrasikan aset dunia nyata (Real-World Assets) ke dalam ekosistem digital.
Salah satu solusi yang sering disebut adalah tokenisasi aset melalui kripto. Namun, saya lebih condong pada gagasan bahwa NFT (Non-Fungible Token) memiliki potensi yang lebih besar dalam mengintegrasikan RWA ke dalam dunia digital.
NFT menawarkan sertifikat kepemilikan unik yang tidak dapat digandakan atau diubah, sehingga sangat cocok untuk mewakili kepemilikan aset fisik seperti properti, kendaraan, atau bahkan karya seni.
Dengan NFT, setiap aset dunia nyata dapat memiliki “token digital” yang menjadi representasi dari kepemilikan legal dan fisiknya.
Proses ini jauh lebih efisien daripada harus bergantung pada otoritas pusat yang mengeluarkan dokumen kepemilikan.
Sistem seperti ini memungkinkan individu untuk lebih bebas mengelola aset mereka tanpa hambatan administrasi yang ada saat ini.
Trustless Maxi: Visi Dunia Tanpa Perantara
Konsep trustless sangat penting dalam membayangkan masa depan ini. Sistem “trustless” memungkinkan transaksi dan validasi tanpa harus bergantung pada pihak ketiga atau perantara, seperti bank, notaris, atau bahkan pengadilan.
Dalam sistem ini, kepercayaan pada individu atau entitas tidak lagi diperlukan, karena semua transaksi divalidasi melalui algoritma dan konsensus di jaringan digital blockchain.
Saya menyebut visi ini sebagai “Trustless Maxi”, yang mencakup pemikiran bahwa dunia akan beralih dari sistem yang bergantung pada otoritas pusat dan pihak ketiga, menuju dunia di mana individu dapat mengatur aset mereka sendiri.
Tidak hanya untuk properti, tetapi juga untuk berbagai aspek lain dalam kehidupan digital, seperti identitas, kepemilikan karya intelektual, dan bahkan reputasi.
Mengurangi Kompleksitas Administratif
Saat ini, sistem administratif di seluruh dunia terlalu rumit dan sering kali tidak efisien. Proses yang seharusnya sederhana, seperti mendapatkan sertifikat kepemilikan properti, bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Di masa depan yang saya impikam, blockchain dan teknologi trustless akan menghilangkan kebutuhan akan proses-proses ini.
Setiap aset yang dimiliki akan memiliki “sidik jari digital” yang disimpan di blockchain. Sidik jari ini tidak hanya mencatat kepemilikan saat ini, tetapi juga seluruh riwayat kepemilikan aset tersebut. Ini memungkinkan individu untuk dengan mudah membuktikan kepemilikan mereka tanpa harus bergantung pada sertifikat fisik atau dokumen legal lainnya yang terkadang membuka keran tindakan korup.
Pemikiran libertarian ini, saya sebut “Trustless Maxi”, dimana dia menawarkan visi bahwa individu memiliki kendali penuh atas aset mereka tanpa harus bergantung pada otoritas pusat atau sistem administrasi yang rumit.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, NFT, dan sistem trustless, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih efisien, transparan, dan adil bagi semua orang. Kepemilikan pribadi dan aset digital dapat diatur oleh individu sendiri, tanpa perantara yang menghalangi.
Di sinilah peta jalan bagi mereka yang siap untuk menerima perubahan ini, kesempatan untuk mendefinisikan kembali kepemilikan dan kendali sedang menunggu di ujung jalan.
Penulis adalah Jurnalis