Cerita Owner Omah Tuna Atrica Choirun Nisa, Merintis Nasi Tumpeng Seharga Motor

Pernah juga pesanan untuk Gubernur Jatim Bu Khofifah Indar Parawansa tingginya dua meter dengan tingkat-tingkat. Harganya Rp 20 juta. Mungkin yang dicari keunikannya dan belum banyak yang bikin tinggi seperti itu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Merintis bisnis kuliner bukan hanya sekadar menjual produk, tetapi juga soal rasa makanan dan inovasi. Hal ini menjadi komitmen Atrica Choirun Nisa (31) dalam mengembangkan bisnis kuliner terutama dalam bidang catering.

Pesanan tumpengnya tidak hanya area Sidoarjo dan Surabaya, bahkan dikirim ke Ponorogo, Nganjuk, Pacitan.

Melalui nama‘ Omah Tuna’, Atrica Choirun Nisa merintis usaha kuliner nasi kotak untuk dipasarkan di bazar-bazar Surabaya dan Sidoarjo. Inspirasi tumpeng berukuran tinggi dan besar diakui Nisa, muncul saat dirinya datang ke sebuah pesta pernikahan.

Kue pesta pernikahan yang cenderung dengan penataan lebar dan tinggi mendorongnya untuk berinisitif membuat tumpeng di Omah Tuna dengan ukuran yang sama.

“Aku lihat kue pesta pernikahan di hotel tinggi, aku bilang yakin aku bisa buat seperti itu tapi tumpeng,”ungkap Atrica Choirun Nisa, Senin (20/11/2023).

Selama tiga tahun terakhir, Atrica Choirun Nisa, membuat tumpeng dengan tinggi lebih dari satu meter. Nasi tumpeng sajian nasi dengan ciri khas berbentuk kerucut dengan berbagai lauk pauk.

Hingga kemudian dirinya mendapat pesanan untuk acara ulang tahun pedangdut ternama Via Vallen. Berbeda dengan pesanan yang lain, tumpeng ini dibuat khusus dengan ukuran tinggi satu meter.

Diakui Nisa, sapaan akrabnya, mulai banyak pesanan tumpeng tinggi dan besar datang dari berbagai kalangan. Terutama dipesan oleh para pejabat. Mulai dari satu meter, 1.7 meter hingga dua meter mulai menarik peminat pelanggan Omah Tuna.

“Pernah juga pesanan untuk Gubernur Jatim Bu Khofifah Indar Parawansa tingginya dua meter dengan tingkat-tingkat. Harganya Rp 20 juta. Mungkin yang dicari keunikannya dan belum banyak yang bikin tinggi seperti itu,” ungkapnya.

Tumpeng seharga motor tersebut berukuran lebar 1.5 meter, dengan 2.000 bunga mawar segar. Dalam pembuatan tumpeng spesialis tinggi dan besar, banyak hal yang harus diperhatikan oleh Nisa.

“Penataannya makan waktu 10 jam, dibantu 20 karyawan,” ungkap perempuan kelahiran 9 April 1992.

Pertama adalah kerangka yang dibuat khusus dari triplek dan besi untuk menopang kekuatan tumpeng. Bentuk tumpeng pun dibuat menarik dengan pilihan 20 jenis lauk dan beberapa jenis nasi.

Mulai dari daging sapi, ayam, tongkol, kakap hingga burung dara. Aneka sayur seperti urap-udap dan acar. Pilihan nasi kuning, nasi jagung, liwet, kebuli tampil di satu tumpeng. Penambahan buah ukir dan bunga mempercantik tampilan tumpeng.

 “Ada juga yang minta Nasinya ngepola dulu di kertas, kemudian dibikin di cetakan yang saya buat sendiri, ngelas sendiri,” ungkapnya.

Ia mengaku usaha tumpeng juga tak lepas dari kendala. Terutama saat proses pengiriman, menghias hingga menyiapkan ukiran buah yang menjadi ciri khas tumpeng Omah Tuna.

“Susahnya mengeluarkan dari mobil, hiasan juga harus dihias di tempat, bentuknya juga ukiran buah yang kita buat 90 persen mirip dengan foto,” ungkapnya.

Selain itu, mempersiapkan pagar kacang. Kacang harus dipilih yang segar, yang tidak kopong, ukuran cenderung sama, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.

“Kualitas kacang menentukan kualitas kekokohannya. Yang benar-benar bikin kokoh adalah pinggirannya,” ungkapnya.

Dalam merintis usahanya, Nisa dibantu oleh 26 karyawan. Dalam usaha ini, ia berkomitmen dapat membantu para wanita untuk terus aktif dan berkarya. Misalkan, mengajari mereka latihan mengukir buah dan menata tumpeng.

“Tidak hanya tampilan tapi juga enak. Dari nasi kotak aku mulai belajar masak, bikin nasi yang dibentuk tematik gambarnya sampai bikin tumpeng,” ungkapnya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.