Dongkrak Sektor Ekonomi Petani Bunga,Kades Sidomulyo Bakal Bangun Jalan Menuju Wisata Desa Setempat 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) – Dongkrak sektor ekonomi petani bunga di Desa Sidomulyo,Kades Sidomulyo prioritaskan pengaspalan dan pelebaran jalan sepanjang 5 kilo

meter pada tahun 2023,targetnya
Tahun 2025 rampung.

Pengaspalan dan pelebaran,
jalan menuju tanah khas Desa Sidomulyo,Kecamatan Bumiaji,Kota Batu, sumber anggaran Dana Desa (DD) kisaran Rp 4 miliar, tersebut,
jalan menuju tempat
wisata desa seluas 7 hektar.

Hal ini disampaikan Kades Sidomulyo, Suharto, ketika berada di Kantor Desa Sidomulyo,Kota Batu, Rabu (30/11/2022).

“Program Desa Sidomulyo, peningkatan untuk jalan.Karena untuk saluran irigasi sudah hampir selesai, ini kita sedang melakukan giat peningkatan jalan,” kata Suharto.

Itu, kata dia, ada yang paving, dan aspal, letaknya di Dusun Jemoyo arah ketanah ganjaran (tanah khas desa).

“Rencana potensi desa wisata pengerasan jalan,sepanjang sekitar 5 kilo meter, lebarnya 6 meter. Anggarannya bersumber dari DD kisaran Rp 4 miliar,”paparnya.

Lantas, papar dia, mekanisme pekerjaannya bertahap, dan disesuaikan tahapan anggaran.

“Kita gunakan dulu sekitar Rp 500 juta, dimulai 2023 nanti, targetnya 2025 rampung.Wisata desa nanti, ada permainan, kolam renang, kuliner dan beberapa yang lain, luas nya kurang lebih 7 hektar,”ujar dia.

Untuk itu, pihaknya berharap ketika sudah selesai, APBDes meningkat,
dan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.

“Potensi desa wisata bunga, disini ingin mendongkrak perekonomian para petani bunga, sekaligus menjalankan visi misi Walkota Batu’ Desa Berdaya Kota Berjaya’. Kalau desanya berdsya,kota tinggal enaknya, dan kotanya ikut berjaya.

“Namun jika kota nya yang berjaya, belum tentu desa nya ikut berdaya.  Maka pemerintah kota, atau para investor bisa memberi apa pada desa,” tanya Suharto.

Itu,lanjutnya, dalam bentuk bantuan,
dan lain sebagainya untuk desa. Terutama menurutnya, terkait dana CSR pengusaha atau dari Bank Jatim sebagian agar disalurkan ke desa.

“Bank Jatim, atau dana bagi hasil cukai seharusnya desa juga diberi.Selama ini desa tidak pernah menerima dari dana CSR maupun bagi hasil cukai.

“Ketika sebagian anggaran tersebut, ada yang disalurkan ke desa, tentu bisa digunakan untuk perkembagan desa.Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) maupun CSR (corporate social responsibility) dari Bank Jatim dan perusahaan lain yang sedang menjalankan bisnis di Kota Batu,” pungkasnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.