BATU (SurabayaPostNews) – Fathanah menjaga Ikon Kota Batu sebagai Kota Apel, warga Desa Bulukerto,Kecamatan Bumiaji Sugeng Slamet alias Bogeng bertahan merawat apel puluhan hektar meski harga apel merosot sejak beberapa tahun lalu.
Pria (46) sapaan akrab kesehariannya Bogeng ini,kebun apel miliknya 75 hektar di Kota Batu tetap terawat agar ikon Kota Batu bisa bertahan.
“Ini semua demi ikon Kota Batu sebagai Kota Apel.Dengan luas kebun 75 hektar kita kelola merupakan kontrak,sebagian bagi hasil, dan milik sendiri,” kata Bogeng Rabu (1/11/2023).
Pria kelahiran 1976 ini menyebut sejak tahun 1919 bergelut sektor pertanian. Jadi tak heran ketika pria ini banyak tau tentang dunia pertanian di bumi Kota Batu.
Pria terkenal ramah dan supel pada sesama ini,dengan khas kearifan lokalnya mengatakan dalam menghadapi balada volume naik turunnya harga apel,hal yang biasa dan bagian sebuah perjuangan bersama rekan – rekan sejawatnya (petani).
Kendati demikian masih banyak orang yang belum mengetahui pada petani yang juga pengusaha bidang properti, vila dan rumah makan di Kota Batu ini, sukses menjalankan sejumlah usaha bisnisnya,dan ia masuk dalam kategori mapan tarap hidupnya di Kota Batu.
Alhasil meski tidak begitu dikenal oleh khalayak ramai, sosok petani sekaligus pengusaha sukses ini,kerap jadi perhitungan kalangan politisi.
Bahkan informasi yang dihimpun SurabayapostNews mulai bermunculan dari sejumlah tokoh agar ia, ikut bursa pilihan Walikota (Pilwali) Kota Batu 2024 mendatang.
Menyikapi terkait dukungan sejumlah tokoh agar dirinya bersedia jadi kandidat Walikota Batu mendatang Bogeng mengatakan.
“Tidak mudah menjadi Kepala Daerah, sial mencalonkan diri, banyak orang bisa.Namun dalam mencapai sukses sesuai keinginan itu tidak gampang,” kata Bogeng.
Meski begitu,Bogeng mengaku mengapresiasi dukungan dan dorongan yang datang dari sejumlah tokoh – tokoh batu tersebut.
“Terimakasih atas dorongan dan dukungannya. InsyaAllah sampai saat ini belum terbesit niat tentang itu,tapi semua itu tergantung pada yang di atas,”tutup Bogeng sembari tertawa.(Gus)