Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SURABAYA (SurabayaPostNews) — Kepala Subag Rapat dan Risalah Kesekretariatan Dewan (Sekwan) DPRD Jatim Zainal Afif dijadikan saksi dalam persidangan kasus korupsi dana hibah yang menjerat Wakil Ketua DPRD Sahat Tua Simandjuntak.
Zainal diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp. 6,8 Miliar yang tidak pernah dilaporkan. Dia juga mendapat Gaji mencapai Rp. 27 juta per bulan.
Petugas KPK sempat menggeledah kediaman Zainal Afif, dan mengamankan sejumlah uang sebesar 1,4 Miliar. Hal itu juga diakui oleh Zainal Afif.
“Iya, ada uang istri. Uang Rp1,4 miliar pecahan (rupiah) (dan satu lembar uang 100 USD?) iya ,” ungkapnya.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Jatim Andik Fadjar Tjahjono yang juga turut dihadirkan sebagai saksi dalam kasus ini menerangkan, Anak buahnya itu memiliki tugas diantaranya memfasilitasi rapat paripurna DPRD Jatim.
Dalam kesaksiannya Andik membuka siapa sebenarnya sosok Zainal Afif yang ternyata memiliki pengaruh kuat dikalangan Anggota DPRD Jatim.
“Pernah ada kejadian pada tahun 2012 Afif dipindah oleh sekwan, tapi enggak lama kemudian sekwannya yang di pindah,” Kata Andik blak-blakan.
Penuntut Umum KPK Arif Suhermanto dalam persidangan terus menggali peran Zainal Afif yang ditengarai sebagai perantara antara Legislatif dan Eksekutif dilingkup Pemprov Jatim.
JPU Arif kemudian menanyakan selembar kertas putih berisikan catatan bagi-bagi uang Miliaran pada sejumlah anggota Dewan. Catatan kertas itu disita dari ruang kerja Zainal Afif.
Kertas yang dimaksud tertulis kode inisial Nama para anggota dewan yang disandingkan dengan nilai sejumlah uang.
“10 M = B Renny-Kusnadi
3,5 M = Previllege Kom. C (Ketua)
18 M = Uang Jatah Anggota, yang 50 M (Kom C)
16 M – 10.100 M = 5.900 M
10 M, 3,5 M, 18 M, 5,9 M total 37,400 M”
Andik dalam hal ini mengaku tidak mengetahui. Dan baru tahu adanya catatan tersebut dari Penyidik KPK.