Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SIDOARJO (SurabayaPostNews) — Sidang perkara korupsi yang menjerat Sahat Tua Simandjujtak menghadirkan Kepala Bappeda Jatim, Mohammad Yasin sebagai saksi di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Selasa (20/6/2023).
Penuntut Umum KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Arif Suhermanto menyoal keterangan BAP Nomot 24 Mohammad Yasin yang mengadakan pertemuan dengan pihak yang ia sebut sebagai orang BPK (Badan Pengawas Keuangan).
Pertemuan itu dilakukan paska operasi tangkap tangan (OTT) Sahat Tua Simandjuntak. Pertemuan juga dilakukan bersama sejumlah pejabat Pemprov Jatim.
Mohammad Yasin mengaku pertemuan dengan para pejabat Pemprov Jatim itu adalah atas instruksi dari Sekda (Sekretaris Daerah), untuk antisipasi persiapan data-data yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh KPK.
“Ini di keterangan saudara di (BAP) nomor 24 ada pertemuan kedua yaitu pada Jumat 30 Desember 2022. Saksi bersama-sama dengan Heru Tjahjono mantan Sekdaprov dan Bobby Soemiarsono bertemu dengan orang BPK, Joko dan Aqvita, untuk membahas masalah temuan BPK dana hibah pokir,” kata JPU KPK.
Yasin dalam keterangan nya mengatakan pertemuan dengan orang BPK yakni Joko adalah pertemuan sewaktu keduanya sama-sama ke Yogya.
“Tidak bicara hibah Pokir, Kami kebetulan ke Yogya bersama-sama, kemudian tanpa sengaja ada Pak Joko BPK yang waktu itu liburan kemudian kita ketemu di hotel,” Kata Yasin
Lantaran Joko mantan orang BPK, lanjut Yasin, “Kemudian karena konteksnya masih OTT, salah satu perbincangannya itu terkait dengan temuan BPK. Tapi sebenarnya enggak ada hubungannya dengan pokir. Saya sudah sampaikan ke penyidik pada saat itu.”
“Saudara pada saat BAP ini dibaca tidak?” tanya JPU KPK. “Saya baca, makanya saya keberatan saat itu,” ucap Yasin.
Namun JPU KPK menunjukkan tidak ada tanda keberatan dari Yasin dalam BAP. “Ini kan paraf saudara? BAP ini saudara baca kemudian saudara tandatangani, betul?” tanyanya yang dijawab betul oleh Yasin.@ (tm/jn)