Korban Erupsi Marapi Meninggal Setelah Dirawat Selama 13 Hari

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostnews — Korban erupsi Gunung Marapi, Zhafirah Zahrim Febrina, terkonfirmasi meninggal dunia setelah mengalami 13 hari perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang, Sumatra Barat.

Kabar duka ini disampaikan oleh Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri, pada Minggu (17/12/2023) sekitar pukul 17.45 WIB.

“Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife, mahasiswa kami di Politeknik Negeri Padang, korban erupsi Gunung Marapi.” Ife, mahasiswi D3 program studi Teknik Sipil, mengalami luka bakar berat seluas 70 persen di tubuhnya.

Kepergian Ife menambah daftar korban erupsi Gunung Marapi, yang sebelumnya telah menelan nyawa sembilan mahasiswa Politeknik Negeri Padang dari total 16 orang yang terkena dampak letusan pada Minggu (3/12/2023). Total korban tewas mencapai 24 orang.

Ife menjadi viral di media sosial setelah meminta pertolongan kepada orang tuanya melalui sebuah video, di mana tubuhnya tertutup oleh abu vulkanik. Kurangnya antisipasi dan informasi yang memadai terkait erupsi Marapi menyoroti lemahnya sistem pengelolaan gunung tersebut, yang berdampak pada tingginya jumlah korban.

Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan 23 orang tewas dari total 75 pendaki yang berada di puncak gunung saat erupsi terjadi. Sementara sejumlah korban masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit, seperti RSUP M. Djamil Padang, RSUD Padang Panjang, dan RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi.@ *

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.