Sensus 1930, Surabaya Menjadi Kota Komunitas Yahudi Terbesar

Keluarga Yahudi paling terkenal di Surabaya adalah keluarga Charles Mussry

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYAPOSTNEWS.COM – Sensus tahun 1930 menempatkan Kota Surabaya yang saat itu merupakan wilayah Hindia Belanda (Indonesia sekarang) menjadi kota dengan komunitas Yahudi terbesar.

Data sensus itu menunjukkan sekitar 300 orang Yahudi tinggal di kota Surabaya.

Keluarga Yahudi ini kebanyakan dari Cochin (India), Irak, dan Timur Tengah. Yahudi Eropa pun ada, namun lebih sedikit.

Keluarga Yahudi paling terkenal di Surabaya adalah keluarga Charles Mussry, yang Memiliki bengkel mobil si sekitar Jalan Simpang, Surabaya.

Seorang Rabi asal Jerusalem Jocob Saphir yang dikisahkan pernah berkunjung ke Jawa pada 1861 memberikan catatan, dimana beberapa Yahudi di Surabaya “Sudah kawin campur dengan penduduk lokal dan sudah tidak lagi bersunat,”

Namun, informasi kedatangan Jacob ke Jawa masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Dari laman Wikipedia menuliskan, Pada tahun 1848, ia ditugaskan oleh komunitas Yahudi di kota Safed (Israel) untuk melakukan perjalanan melalui negara-negara selatan untuk mengumpulkan sedekah bagi orang miskin di Yerusalem.

Pada tahun 1859 ia diketahui pernah singgah di ke Yaman, India Britania (India), Mesir, dan Australia.

Hasil dari perjalanan ini adalah karya etnografinya, berjudul `Even Sapir, sebuah buku harian perjalanan dan sketsa kehidupan dan sejarah Yahudi di Yaman.

Saphir juga menerbitkan Iggeret Teman (Wilna, 1868, diberi judul setelah surat Rambam berabad-abad sebelumnya), sebuah karya tentang kemunculan pseudo-Messiah Yehuda ben Shalom di Yaman , dan yang sebagian besar bertanggung jawab untuk mengakhiri karir Yehuda ben Shalom.

Saphir meninggal di Yerusalem pada tahun 1886.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.