SURABAYA (SurabayaPostNews) — Pada bulan September 2023, Kota Surabaya dan beberapa wilayah di Jawa Timur mencatatkan data inflasi yang menggambarkan situasi ekonomi.
Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan gambaran yang tentang perubahan harga dan indeks harga konsumen (IHK).
Inflasi Year on Year (YoY):
Surabaya mencatat inflasi Year on Year (YoY) sebesar 3,14 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 117,18. Ini berarti ada kenaikan harga barang dan jasa yang signifikan dalam setahun terakhir.
Inflasi Tertinggi dan Terendah:
Dari 8 kota di Jawa Timur yang dimonitor oleh BPS, Kabupaten Sumenep mencatatkan inflasi YoY tertinggi sebesar 4,47 persen, dengan IHK mencapai 118,19. Di sisi lain, Kota Madiun mencatatkan inflasi YoY terendah sebesar 2,16 persen, dengan IHK sebesar 114,20. Ini menunjukkan variasi dalam perubahan harga di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Inflasi Month to Month (MoM):
Selain data inflasi YoY, BPS juga memantau inflasi Month to Month (MoM), yang mengukur perubahan harga dalam satu bulan terakhir. Kabupaten Sumenep mencatatkan inflasi MoM tertinggi sebesar 0,72 persen, sementara Kabupaten Banyuwangi memiliki inflasi MoM terendah sebesar 0,05 persen, dengan IHK sebesar 113,75.
Dampak pada Ekonomi:
Data inflasi ini memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi di berbagai wilayah Jawa Timur. Inflasi yang terkendali dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Namun, inflasi yang terlalu tinggi dapat memberikan tekanan pada anggaran keluarga dan daya beli masyarakat.
Upaya Pemerintah:
Pemerintah, bersama dengan Bank Indonesia, terus memantau data inflasi ini untuk mengambil tindakan yang tepat.
Pemkot Surabaya memiliki program gerakan pangan murah, dengan membuka satu stan khusus di setiap pasar di Kota Surabaya. Hal ini bertujuan untuk memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak menjual bahan pokok di atas HET sesuai ketentuan pemerintah pusat.
Akan tetapi program ini tidak begitu signifikan sehingga tingkat keberhasilanya untuk meredam inflasi masih banyak kekurangan.
Data inflasi ini menjadi referensi bagi para pelaku bisnis, investor, dan masyarakat umum. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan harga, masyarakat dapat mengatur keuangan mereka dengan lebih bijak, sementara pelaku bisnis dan investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola usaha mereka.