1944 Sekutu Hujani Surabaya Dengan Bom, Sasarannya Kilang Minyak Di Wonokromo

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYAPOSTNEWS.COM (Surabaya) – Pada tanggal 17 Mei 1944, serangan udara dengan nama kode Operasi Transom diluncurkan oleh tentara sekutu di Surabaya, komando penyerangan ialah Laksamana Sir James Somerville dari Inggris.

Penyerangan melibatkan Pesawat tempur Inggris, Amerika dan Australia dengan target sebuah kilang minyak di distrik Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda (Indonesia) dan Braat Engineering Works di dekatnya.

Sekutu ingin mengancurkan beberapa target strategis termasuk kilang minyak yang dikhawatirkan jatuh ke tangan Jepang.

Hindia Belanda (Indonesia) pada 1940 merupakan daerah penghasil minyak terbesar keempat di dunia. Untuk itu, Belanda yang didukung oleh Sekutu berusaha mati-matian untuk tetap menduduki Indonesia alih-alih mendukung Amerika dalam perang dunia II.

Kilang Wonokromo merupakan kilang pertama dan tertua di Indonesia, dan menjadi sumber pemasukan yang besar bagi kerajaan Belanda.

Kilang itu Dibangun pada tahun 1889 setelah ditemukan minyak di daerah konsesi yang pada waktu itu disebut (Jabakota) sekarang Wonokromo, dekat pusat kota Surabaya oleh De Dordtsche Petroleum Maatschappij (DPM).

Tujuh pengebom B-24 dari US Army Air Forces ikut andil dalam penyerangan.

Satu dari pesawat pembom itu dihancurkan oleh tentara kekaisaran Jepang yang waktu itu menduduki Nusantara.

Foto pengeboman kilang minyak di Wonokromo foto diambil oleh pasukan Inggris/ist

Australia yang merupakan bagian dari sekutu melakukan serangan lanjutan, pasukan udara negara kanguru itu menghancurkan toko-toko dan kapal-kapal kecil di pelabuhan Surabaya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.