Bermitra dengan Komunitas Tawangalun, Abdimas FIB Unair gelar Sarasehan Studi Naskah Pentas “Wayang Wong Bollywood”

Pengabdian masyarakat ini berangkat dari adanya gagasan warga desa terhadap penciptaan properti kostum Wayang Wong. Kostum tersebut diinisiasi oleh Komunitas Tawangalun pada saat festival hari kemerdekaan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SIDOARJO (SurabayaPostNews) – Sebagai bentuk bakti terhadap masyarakat, Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar sarasehan dan sosialisasi bersama Komunitas Tawangalun pada Minggu, 18 juni 2023. Kegiatan tersebut bertajuk “Ruwat Kemandirian Komunitas Tawangalun melalui Studi Naskah Pentas Wayang Wong Bollywood.”

Menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya, peserta sosialisasi dari warga Desa Buncitan tampak antusias menyambut program yang digagas oleh UNAIR.

“Pengabdian masyarakat ini berangkat dari adanya gagasan warga desa terhadap penciptaan properti kostum Wayang Wong. Kostum tersebut diinisiasi oleh Komunitas Tawangalun pada saat festival hari kemerdekaan,” terang Harum Munazharoh selaku penanggung jawab program pengabdian masyarakat.

Ia juga menambahkan, bahwa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan berkaitan dengan kegelisahan dan harapan warga desa terkait isu lingkungan. Dimana, luarannya nanti diwujudkan dalam sebuah teks atau naskah yang bisa dipentaskan.

Pemaparan materi pertama, dibuka oleh Saparno (Genter) yang menjelaskan tentang seni pertunjukan dan manajemen pementasan. Selain memberikan materi, presentasi juga diselingi dengan pemutaran film wayang hasil karya Genter bersama tim sebagai gambaran pementasan kepada warga Desa Buncitan.

Kemudian, pemaparan materi dilanjutkan oleh Ki Hamdani tentang profesionalitas dalang muda dan pengembangan naskah pentas. Sejumlah pengalaman dan resep menjadi dalang profesional yang dipaparkan berhasil menyita perhatian warga-warga yang datang. Bahkan ia pun mencontohkan ndalang secara langsung melalui suluk-suluk.

Di samping itu, Mujiono Lurah Desa Buncitan bersama jajaran ketua RT dan RW Desa Buncitan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di Balai RW 05 dan 08.

“Semoga kegiatan ini bisa membawa hikmah dan kemanfaatan bagi warga Desa Buncitan. Mengingat wayang kulit kan sudah ada, semoga Wayang Wong Bollywood bisa mengikuti jejak wayang-wayang sebelumnya dan eksis di kalangan masyarakat,” harap Mujiono.

Dalam kegiatan sosialisasi itu, tim Abdimas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR juga mengadakan sesi diskusi ketika coffee break bersama perwakilan warga Desa Buncitan yang hadir. Sesi tersebut diisi dengan tanya jawab bersama narasumber dan pemaparan keadaan warga terkait Wayang Wong Bollywood di Desa Buncitan.

Tidak berhenti sampai hari ini, kegiatan ruwat kemandirian ini bakal dilanjutkan dengan pembuatan naskah yang didampingi secara langsung oleh tim Abdimas FIB UNAIR dan kedua narasumber ahli di bidangnya. Rencananya, pendampingan pembuatan naskah itu akan dilaksanakan selama seminggu kedepan. (Tim Abdimas FIB UNAIR)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.