Surabaya — Badan Pusat Statistik Jawa Timur melaporkan penurunan inflasi bulanan sebesar 0,02 persen pada Desember 2023, dibandingkan dengan angka 0,31 persen pada November 2023. Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Zulkipli, menyatakan bahwa angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Desember 2022 yang mencapai 0,60 persen.
Zulkipli menekankan bahwa Desember tahun ini memiliki tren berbeda, dengan inflasi lebih rendah dibandingkan dengan bulan November pada tahun-tahun sebelumnya. Kabupaten Sumenep memimpin dalam tingkat inflasi tahunan dengan 5,08 persen, diikuti oleh Surabaya dengan 3,03 persen, sementara Kabupaten Banyuwangi memiliki tingkat inflasi terendah sebesar 2,15 persen.
Inflasi gabungan delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Timur pada Desember 2023, baik menurut tahun kalender maupun tahunan, mencapai 2,92 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dari target Bank Indonesia yang berkisar 3,0±1 persen.
Dalam pemecahan berdasarkan kelompok pengeluaran bulanan Desember 2023, Zulkipli menyebut bahwa komponen makanan, minuman, dan tembakau memimpin dengan inflasi sebesar 0,76 persen. Faktor cuaca, seperti El Nino dan curah hujan yang belum merata, berkontribusi pada inflasi komoditas pertanian seperti beras, cabai rawit, dan cabai merah.
Zulkipli berharap bahwa data ini dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan pada tahun 2024. *