Konflik Relokasi di Pulau Rempang: Perjuangan Para Tokoh Adat Melawan Klaim Negara

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Proses relokasi yang memantik bentrokan keras di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau menciptakan pergerakan masif para tokoh adat melayu.

Baru baru ini Pernyataan keras dilontarkan oleh Raden Iskandar Mahmud Badaruddin, yang merupakan sulatan Kesultanan Palembang Darussalam. Dia mengatakan sistem kesultanan, kerajaan dan masyarakat yang ada di dalamnya telah terbentuk sebelum negara ini memproklamirkan kemerdekaan dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami ada sebelum kamu ada. Kamu ada karena kami mengakui kamu ada,”Ujar Iskandar.

Pernyataan ini merupakan simbol perlawanan atas klaim Menkopolhukam Mahfud MD yang mengatasnamakan Negara. Dimana Mahfud MD pada kesempatan yang lalu mengatakan bahwa “Negara telah memberikan hak atas objek lahan tanah di Pulau Rempang kepada perusahaan atau entitas,”untuk diolah.

Mahfud juga menklaim lahan di pulau Rempang dalam keadaan terlantar.

Sementara Perusahaan yang dimaksud Mahfud adalah Xinyi Group. Perusahaan asal Cina yang berkolaborasi dengan perusahaan milik Tomy Winata (TW), Artha Graha Network (AG Network), yang merupakan induk usaha dari PT Makmur Elok Graha (MEG).

Pemerintah kota Batam pada 2004 telah mensepakati lahan seluas 17.600 hektare di Pulau Rempang digunakan oleh Perusahaan Tomy Winata. Dilahan tersebut terdapat hutan lindung seluas kurang lebih 10 ribu hektare.

Riwayat Warga di 16 Kampung Tua di Pulau Rempang dapat ditemukan melalui sebuah buku Tuhfat An- Nafis karya Raja Ali Haji (terbit perdana tahun 1890).

Dijelaskan dalam buku bahwa penduduk Pulau Rempang, Galang dan Bulang adalah keturunan dari Prajurit-prajurit Lasykar Kesultanan Riau Lingga, yang sudah mendiami pulau tersebut sejak tahun 1720 M, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I.

Bisa dianalisa Penduduk Melayu yang berdiam di Pulau Rempang, termasuk juga Galang dan Bulang sudah eksis mendiami lebih dari 300 tahun yang lalu, dengan menjaga kulture yang ada.

Jumlah penduduk Pulau Rempang saat ini diperkirakan 5.000 Jiwa (tidak termasuk Galang dan Bulang).@ *

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.