Menyingkap Pesan Al-Qur’an: Mengatasi Body Shaming Melalui Tafsir Surah Al-Hujurat Ayat 11

Penulis: Dian Sri Lestari

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Dalam kehidupan sehari-hari, etika dan tata krama komunikasi berperan sangat penting dalam membentuk hubungan yang sehat dan harmonis antara individu dalam masyarakat. Dalam konteks ini, Surah Al Hujurat Ayat 11 dalam al-Qur’an muncul sebagai panduan yang menginspirasi perilaku beretika.

Ayat ini memberikan arahan yang mendalam mengenai bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap sesama, menekankan pentingnya saling menghargai dan menjaga perasaan orang lain.

Dengan merinci prinsip-prinsip kebijaksanaan komunikasi, Surah Al Hujurat Ayat 11 membimbing umat Islam untuk membentuk masyarakat yang penuh toleransi dan kebersamaan.

Fenomena Body Shaming Dikalangan Remaja

Persepsi terhadap kecantikan pada perempuan bervariasi, karena setiap orang memiliki pandangan sendiri terkait standar kecantikan.

Meski demikian, media saat ini seringkali menampilkan iklan-iklan kecantikan yang mempromosikan standar tertentu, menyebabkan potensi body shaming terhadap perempuan yang tidak memenuhi standar tersebut.

Jenis body shaming melibatkan kritik terhadap wajah, tubuh gemuk, atau tubuh kurus, menciptakan tekanan dan risiko perempuan menjadi korban komentar negatif terkait penampilan fisik mereka.

Bagaimana al-Qur’an membahas mengenai body shaming

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.

Tafsir Al-Qurtubi menjelaskan bahwa An-nabaz berarti al-laqab (panggilan, gelar, atau julukan). Adapun an-nabz menurut satu pendapat berarti nama panggilan yang buruk. Dan adapun arti dari tanābazū bi al alqaab adalah Ketika seseorang saling memanggil dengan nama atau gelar yang buruk.

Dijelaskan didalam kitab “Tafsir al-Qurtubi” bahwa orang yang menyebut saudaranya dengan nama yang tidak baik dan mengejeknya termasuk orang fasik. Oleh karena itu, barang siapa yang melakukan semua perkara yang dilarang oleh Allah seperti mengejek, mencela, menghina. Maka mereka adalah orang fasik dan itu semua tidak diperbolehkan.(Syaikh Imam Al Qurthubi 2015)

Dalam tafsir al-Misbah, Body Shaming disebut sebagai “yakhsar,” yang berarti menghina atau memperolok-olokkan kekurangan pihak lain dengan tujuan mengejek orang tersebut, baik melalui kata-kata, tindakan, maupun perbuatan. “At-tanābazū” merujuk pada saling memberi nama buruk, yang dilarang karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan saling membalas dengan panggilan yang merendahkan, menciptakan lingkaran negatif yang disebut “tanābazū”.(Shihab 1997)

Surah Al-Hujurat (49:11) dalam Al-Quran mengajarkan tentang pentingnya menghindari prasangka dan mencela orang lain. Ayat tersebut dapat dihubungkan dengan isu body shaming karena mendorong untuk tidak mengevaluasi atau menghakimi seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka. Ini menekankan pentingnya menghormati dan menghargai keragaman bentuk tubuh serta menilai seseorang berdasarkan karakter dan perbuatan mereka.

Nah! Dalam surah al-Hujurat ayat 11 ini dapat menjadi dasar etika sosial untuk menolak dan menghindari praktik body shaming terutama terhadap perempuan.

Dampak Body Shaming Terhadap Kalangan Remaja

Body shaming dapat memiliki dampak serius pada remaja, termasuk pengaruh terhadap kesehatan mental dan emosional mereka.

Dalam kalangan remaja, pengalaman body shaming dapat menyebabkan rendah diri, gangguan makan, kecemasan, dan bahkan depresi.

Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis dapat memicu masalah citra tubuh yang negatif dan merugikan perkembangan psikologis mereka.

Selain itu, remaja yang mengalami body shaming mungkin mengalami isolasi sosial, menurunnya kepercayaan diri, dan masalah hubungan interpersonal. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong penerimaan diri bagi remaja guna mengurangi dampak negatif dari body shaming.

Penulis Adalah Mahasiwa IAIN Kediri

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.