Musisi Oskar Sala Muncul Di Google Doodle

Google Doodle hari ini menampilkan ilustrasi Oscar memainkan Mixtur-Trautonium

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYAPOSTNEWS – Untuk merayakan kehidupan dan warisan Oskar Sala dengan sebaik-baiknya, Google Doodle hari ini menampilkan ilustrasi Oscar memainkan Mixtur-Trautonium. Setiap huruf dari kata “Google” ditata dengan gaya yang sangat berbeda, seperti Mixtur-Trautonium yang mampu menghasilkan variasi suara yang mengesankan. Di sudut atas, sang seniman juga memasukkan apa yang tampak seperti dua burung gagak, yang mengacu pada kontribusi Sala untuk The Birds .

Oskar Sala adalah musisi Jerman yang membantu membuka jalan bagi musik elektronik melalui pembuatan instrumen Mixtur-Trautonium.

Oskar Sala lahir pada 18 Juli 1910 di Greiz, Jerman dalam keluarga musisi dan penggemar musik. Sejak usia dini, Oskar belajar instrumen termasuk piano dan biola, bahkan membuat lagu sendiri untuk keduanya.

Hal-hal berubah untuk Oskar Sala sekitar tahun 1930, dengan penemuan “Trautonium” oleh Friedrich Trautwein, sebuah instrumen yang menggunakan kawat resistor dan pelat logam untuk menciptakan gelombang suara secara elektronik. Sementara musik elektronik saat ini biasanya dibuat menggunakan synthesizer, instrumen itu tidak menjadi praktis sampai debut synthesizer Moog tahun 1964. Dengan cara itu, Trautonium dan instrumen lain seperti theremin adalah pendahulu dari synthesizer dan musik elektronik modern.

Sala sangat terinspirasi oleh instrumen dan suara unik yang bisa dihasilkannya. Dengan demikian, ia menjadi satu-satunya musisi pada waktu itu yang menguasai Trautonium, bahkan memainkan konser publik untuk membantu memperkenalkan instrumen tersebut kepada publik.

Oskar Sala kemudian kuliah di Universitas Berlin di mana dia belajar fisika, mulai tahun 1932. Pendidikan ini memungkinkan dia untuk berkolaborasi dengan Trautwein untuk meningkatkan Trautonium dengan kemampuan baru.

Karya ini akhirnya mengarah pada pengembangan “Mixtur-Trautonium,” dinamakan demikian karena kemampuannya untuk menggabungkan beberapa gelombang suara, memungkinkan instrumen yang sebelumnya monofonik memiliki banyak “suara” musik.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.