Nixon Shock: Akhir dari Gold Standard dan Munculnya Sistem Uang Fiat

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, mengumumkan keputusan yang mengguncang fondasi sistem moneter global.

Keputusan tersebut, dikenal sebagai “Nixon Shock,” adalah pengakhiran resmi sistem Gold Standard yang telah berlaku selama beberapa dekade. Keputusan ini memiliki dampak yang luas pada ekonomi dunia dan menjadi titik awal bagi era baru dalam moneter internasional.

Apa itu Gold Standard?

Gold Standard adalah sistem moneter di mana nilai mata uang suatu negara diukur dan dijamin dengan emas. Dalam sistem ini, setiap unit mata uang memiliki nilai yang setara dalam emas, dan pemerintah harus memiliki cadangan emas yang cukup di bank sentralnya untuk mendukung jumlah uang yang beredar. Ini memberikan stabilitas nilai mata uang dan mengurangi tingkat inflasi.

Mengapa Nixon Mengakhiri Gold Standard?

1. Defisit Perdagangan:

Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan yang signifikan pada saat itu. Hal ini berarti negara tersebut mengimpor lebih banyak barang daripada yang diekspor, yang mengakibatkan keluarnya dolar AS dari negara untuk membayar nilai impor.

2. Tekanan terhadap Cadangan Emas:

Negara-negara lain yang memegang dolar AS mulai meminta konversi dolar mereka menjadi emas, yang mengancam cadangan emas Amerika Serikat.

3. Inflasi:

Amerika Serikat mengalami tingkat inflasi yang meningkat karena pencetakan uang yang berlebihan. Hal ini bertentangan dengan prinsip stabilitas nilai dalam sistem Gold Standard.

4.Tantangan Ekonomi Global:

Ketidakstabilan ekonomi global, termasuk kenaikan harga minyak akibat Perang Yom Kippur pada tahun 1973, juga mempengaruhi stabilitas ekonomi global.

Konsekuensi dari Nixon Shock:

1. Pengakhiran Gold Standard mengubah dinamika sistem moneter global. Negara-negara tidak lagi mengikat nilai mata uang mereka ke emas.

2. Munculnya sistem nilai tukar mata uang yang mengambang, di mana nilai mata uang dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar.

3.Keputusan ini memberikan fleksibilitas lebih besar bagi pemerintah AS untuk mengatasi tantangan ekonomi dalam negeri, termasuk defisit perdagangan dan inflasi.

4. Ini juga memicu peningkatan nilai mata uang lain, seperti yen Jepang, dan menimbulkan dampak pada perdagangan internasional.

Munculnya Sistem Uang Fiat:

Seiring dengan Nixon Shock, dunia mulai beralih ke sistem uang fiat. Sistem ini memberikan keleluasaan pada otoritas untuk mencetak uang tanpa harus memiliki cadangan emas yang sesuai.

Dolar AS dan mata uang lainnya tidak lagi diukur secara langsung dalam emas. Sebagai gantinya, nilai mata uang bergantung pada kebijakan moneter atau keuangan, permintaan pasar, dan faktor-faktor ekonomi lainnya yang ditentukan oleh otoritas.

Nixon Shock adalah momen penting dalam sejarah ekonomi global yang mengakhiri era Gold Standard dan memulai fase baru dalam moneter internasional.

Pengaruhnya terhadap sistem keuangan global masih terasa hingga hari ini, dan keputusan Nixon itu memiliki kompleksitas dalam mengelola sistem moneter yang berubah seiring waktu.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.