Persembahan Mahasiswa FPD Universitas Ciputra, Hadirkan Desain Apik Berbahan Kain Batik Surabaya Untuk Ultah Surabaya

Kerjasama FPD UC dengan Pemkot ini bisa memberikan dampak baik bagi pengembangan industri kreatif dengan identitas lokal, Kain Batik Surabaya

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Universitas Ciputra bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya pengembangan industri kreatif dengan identitas lokal, Kain Batik Surabaya.

Ibu Rini Indriyani Eri Cahyadi memberikan kain Batik Surabaya dengan dengan 6 pakem motif yaitu Doro Kidungan, Kintir-Kintiran, Abhi Bayo, Sparkling Surabaya, Bunga Bungur, Gembili Wonokromo untuk kemudian harus dijadikan busana dengan total 16 look.

Tantangan Ibu Rini ini dikerjakan oleh 16 orang mahasiswa semester 4 Program Studi Fashion Product Design and Business (FPD UC) dengan tiga type desain yatu Casual Blue Wear, Formal Black Wear dan Formal Red Wear. Mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yang akan mengerjakan masing-masing sesuai dengan type desain yang diharapkan oleh Ibu Rini. Senin (22 Mei) lalu, mahasiswa mempresentasikan rencana desain kepada Ibu Rini dan langsung disambut baik olehnya.

Fabio Toreh salah satu dosen pembimbing kegiatan ini menjelaskan, bahwa sebelum membuat desain, mahasiswa terlebih dulu melakukan Research tren 2024.

“Mahasiswa melakukan pengamatan tentang tren 2024. Didapati bahwa untuk tren warna adalah Biru, Merah, dan Hitam. Sedangkan elemen desain lebih kearah feminism dengan penambahan bahan tembus pandang. Untuk bentuk memberikan bentuk baru pada tubuh seperti model jas pun menjadi tren ditahun 2024. Mahasiswa memberikan penambahan detail seperti ruffles, layering, drawstring, sheer details,” imbuh Fabio.

Dalam pengerjaan tim mahasiswa mengalami kendala diantaranya adalah terbatasnya bahan.

“Keterbatasan bahan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Kesulitan penempatan pola batik dengan desain yang dibuat. Tiap bahan batik berukuran sekitar 1,25 -1,5 meter. Menarinya ada mahasiswa yang banyak menggunakan potongan sehingga kain kurang. Hal ini disikapi dengan memberikan akses Obby untuk menyamarkan penggunaan kain yang beda,” ujarnya.

Evi Agustin K salah satu mahasiswa mengaku sangat antusias.

“Meskipun dituntut mengerjakan dalam waktu singkat, tapi seru, karena busana akan dikenakan oleh pesohor,” papar Evi.

Menurut Evi, Busana untuk Ibu Rini berupa Muslim Wear yang dikerjakan selama kurang lebih 1,5 minggu.

Persembahan untuk Ulang Tahun Kota Surabaya ke-730, Busana karya mahasiswa semester 4 FPD UC ini, akan ikut meramaikan Parade Bunga yang akan digelar pada Sabtu, 27 Mei 2023 dan juga Agenda Fashion Show di Balai Kota Surabaya 31 Mei 2023.

Dr. Astrid, Dekan School of Industri Creative berharap kain Batik Khas Surabaya mendapatkan tempat di hati warga Surabaya khususnya, tidak terkecuali anak muda.

“Kerjasama FPD UC dengan Pemkot ini bisa memberikan dampak baik bagi pengembangan industri kreatif dengan identitas lokal, Kain Batik Surabaya,” Pungkasnya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.