BATU (SurabayaPostNews) — Nguri – uri sosok legenda Mbah Wastu atau Mbah Batu “Bedah Kerawang” Kota Batu, Desa Bumiaji gelar Haul bersama para Kepala Desa dan para Tokoh Kota Batu,Minggu (28/1/2024).
Gelaran haul bertujuan masyarakat agar mengerti cikal bakal keberadaanya Kita Batu ini, berlangsung sejak kemarin,pada Sabtu ,27/1/2024 berakhir hari ini, Minggu ,28/1/2024, ditutup dengan pengajian akbar. Giat ini berlangsung di dekat seputaran Makam Mbah Batu terletak di Dusun Banaran, Desa Bumiaji.
Kepala Desa (Kades) Bumiaji Edi Suyanto,alias Edi Jabo menyebut gelaran haul Mbah Batu merupakan penyebar Agama Islam,dan sekaligus merupakan bedah kerawang Kota Batu.
“Acaranya mulai kemarin peringatan haul hajatan se Kota Batu, melibatkan para Kades se Kota Batu,dan masyarakat .Tahun depan mudah – mudahan berkelanjutan,semua ikut nyengkuyung, atau mendukung gotong – royong cikal bakalnya Kota Batu,akhir acara hari ini kita gelar pengajian akbar,” kata Edi Jabo Minggu (28/1/2024).
Rangkaiannya kemarin, disebutkan khataman mulai pagi, dan acara penghormatan kemakan Mbah Batu, kemudian istighosah dan dilanjut hari ini pengajian.
“Awal giat ini,harapannya kedepan menjadi agenda tahunan.Mbah Batu diakui salah satu penyebar Agama Islam di Kota Batu.Semoga tahun depan bisa berkelanjutan dan para Kades memberi support pada leluhur kita di batu,” harapnya.
Waktu yang sama,Kades Pandanrejo Abdul Manan menambahkan,bahwa haul Mbah Batu tahun ini merupakan hajatnya warga Kota Batu.
“Kami selaku warga se Kota Batu, ikut nyengkuyung haul ini,dan ikut merasakan, bertanggung jawab, serta
ikut mensyukuri.Kita semua anak wayah, anak cucu Mbah Batu, Mbah Batu merupakan bedah kerawang Kota Batu,”kata Manan.
Selanjutnya ditambah Kades Junrejo Andi Faizal Hasan,dalam giat ini, disebutkan kalau kepanitiaan dari Desa Bumiaji.
“Karena Bumiaji yang ketempatan,jadi sudah ditata sedemikian rupa oleh Kades Bumiaji dan warga setempat.
Kita para Kades yang di Kota Batu menyambung apa yang disampaikan rekan – rekan tadi,kami ini adalah cucu putra wayah,ya anak,ya cucu dari pepunden kita Mbah Batu,” kata Faizal.
Ini,kata dia,secara adat menurutnya juga memiliki dukungan moral karena ini pepunden warga se Kota Batu.
“Jadi kita ikut nyengkuyung,ikut selamatan membawa tumpeng dalam haul Mbah Batu ini.Semoga ini menjadi tradisi dan menjadi wahana wisata religi di Kota Batu,”harap Faizal.
Demikian harapan tersebut,datang dari Kades Oro – Oro Ombo Wiweko,bahwa tradisi ini,bisa menjadi wisata religi di Desa Bumiaji.
“Mudah – mudahan kami semua anak cicit ini,mendapat keberkahan dan kedamaian.Dalam haul ini tujuannya supaya warga batu ingat bahwa Kota Batu berawal dari bumiaji.Kalau ini dijadikan agenda tahunan,kami dengan teman – teman Kades tetap mensupport, karena ini merupakan warisan budaya yang harus kita jaga,dan kita lestarikan,” tambahnya.
Ia katakan,kedepan jadi sebuah tradisi Kota Batu,khususnya Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji,punya wisata religi.(Gus)