Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SurabayaPostNews — Sebagian besar kripto memiliki nilai awal atau harga awal yang ditentukan oleh para pendiri, tim pengembang, atau vendor di awal peluncurannya.
Dalam fase awal peluncuran sebuah kripto, para pengembang atau pendiri menjual token kripto tersebut melalui penawaran umum pertama (Initial Coin Offering/ICO).
Selama fase ini, investor membeli token dengan harapan nilai token tersebut akan meningkat di masa depan.
Setelah peluncuran awal, nilai kripto cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang mencakup faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, adopsi pengguna, perkembangan teknologi, sentimen pasar, dan berita terkait industri kripto.
Beberapa kripto mungkin juga mengalami volatilitas harga yang tinggi di awal peluncurannya karena kurangnya likuiditas dan adopsi yang masih sedang berkembang. Seiring waktu, ketika lebih banyak orang dan institusi mulai menggunakan dan mengadopsi kripto tersebut, nilai dapat mengalami fluktuasi yang signifikan.
Dalam beberapa kasus, ada pula kripto yang memiliki mekanisme tokenomics yang lebih kompleks, di mana harga awalnya mungkin tidak sepenuhnya ditentukan oleh vendor atau pendiri, tetapi juga melibatkan mekanisme seperti penambahan pasokan token berdasarkan waktu atau aktivitas jaringan.
Namun, pada akhirnya, nilai kripto cenderung lebih banyak ditentukan oleh pasar dan adopsi pengguna dalam jangka panjang.
Kripto Yang Nilainya Tidak Ditentukan Oleh Vendor
Terdapat Kripto yang nilainya tidak sepenuhnya ditentukan oleh vendor melalui ICO atau mekanisme penawaran. Kripto jenis ini sering disebut “mineable cryptocurrencies” atau kripto yang dapat ditambang.
Dalam kasus ini, nilai kripto lebih banyak dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh para penambang di seluruh dunia.
Beberapa contoh kripto yang termasuk dalam kategori ini adalah:
1. Bitcoin (BTC):
Bitcoin adalah contoh kripto paling awal dan terkenal yang dapat ditambang. Nilai Bitcoin ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar serta tingkat pertambangan yang dilakukan oleh penambang Bitcoin di seluruh dunia.
2. Ethereum (ETH):
Ethereum juga merupakan kripto populer yang dapat ditambang. Ether, mata uang kripto di jaringan Ethereum, memiliki nilai yang dipengaruhi oleh aktivitas penggunaan jaringan dan kepercayaan pada platform Ethereum.
3. Litecoin (LTC):
Litecoin adalah salah satu kripto yang dapat ditambang dan dianggap sebagai “saudara” Bitcoin. Nilai Litecoin juga dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan aktivitas pertambangan.
4. Bitcoin Cash (BCH):
Bitcoin Cash adalah hasil dari fork dari Bitcoin dan memiliki sistem penambangan yang serupa dengan Bitcoin. Nilainya juga dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan aktivitas pertambangan.
5. Monero (XMR):
Monero adalah kripto yang fokus pada privasi dan anonimitas. Nilainya lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas penambangan dan adopsi pengguna yang mencari privasi dalam transaksi kripto.
6. Zcash (ZEC):
Zcash juga menekankan privasi dalam transaksi dan menggunakan teknologi “zk-SNARKs.” Nilainya dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan di pasar serta pertambangan.
7.Verge (XVG):
Verge adalah kripto yang fokus pada privasi dan anonimitas yang lebih kuat dalam transaksi. Nilai XVG, seperti banyak kripto lain yang dapat ditambang, lebih banyak dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan aktivitas pertambangan. Namun, Verge memiliki keunikan dengan menggabungkan berbagai teknologi privasi seperti TOR (The Onion Router) dan I2P (Invisible Internet Project) untuk menjaga privasi pengguna. Termasuk penskalaannya yang lebih baik dari Bitcoin (BTC) , maupun Bitcoin Cash (BCH).