Anggota DPRD Jatim Ajak Mahasiswa Untag Manfaatkan Teknologi Secara Positif

Semua mahasiswa ini anak muda tidak ada yang tidak punya hp. Kemajuan teknologi ini terjadi pergeseran lifestyle cara berkomunikasi, mengekspresikan pendapat, apapun itu. Apa yang kita rekam, apa yang menjadi konten jika bersifat negatif itu tidak akan hilang. Karena ada jejak digital, dan akan berpengaruh pada citra mahasiswa

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SURABAYA (SurabayaPostNews) – Di era modern dengan kemajuan pesat dibidang teknologi dan informasi harus diimbangi dengan literasi positif dalam memanfaatkannya seperti salah satunya media sosial yang dewasa ini banyak digunakan sebagai corong komunikasi tanpa batas.

Mengingat hal tersebut perlu adanya edukasi tentang tata cara bermedia sosial yang positif, menghasilkan dan mengkonsumsi konten-konten yang bermanfaat pula.

Hal ini yang melatarbelakangi Anggota DPRD Jatim, Agatha Retnosari mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi kepada konten-konten yang positif. Sebab, jenis konten yang sifatnya negatif akan berpengaruh pada privasinya kelak saat telah menjabat di sebuah instansi maupun maupun menjadi profesi.

“Semua mahasiswa ini anak muda tidak ada yang tidak punya hp. Kemajuan teknologi ini terjadi pergeseran lifestyle cara berkomunikasi, mengekspresikan pendapat, apapun itu. Apa yang kita rekam, apa yang menjadi konten jika bersifat negatif itu tidak akan hilang. Karena ada jejak digital, dan akan berpengaruh pada citra mahasiswa,”jelas dia dalam seminar sosialisasi Wawasan Kebangsaan “Membangun Patriot di Era Distrupsi Mencegah Kekerasan Seksual” di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jumat (28/10/2022).

Hal-hal itu, kata dia, tak banyak diketahui anak muda. Agatha mencontohkan seperti yang dibicarakan oleh pembicara pertama yang mengedukasi soal konten yang tidak akan bisa dihapus pada sosial media.

“Mereka kan anak muda, jadi ngga tau apakah besok mereka jadi pejabat atau orang penting,” katanya.

Misalnya, apabila suatu hari ada mahasiswa menyimpan hingga sampai meng-upload foto yang tidak pantas, bisa mengganggu karier mereka, karena sifat internet hingga sampai 10 tahun depan tidak bisa hilang.

Selain itu, tidak semua anak di Surabaya mendapatkan pendidikan yang layak karena bantuan SPP dari pemerintah belum bisa menjangkau secara keseluruhan.

“Bantuan dari Pak Wali Kota tidak bisa menjangkau semua anak, hanya beberapa saja,” katanya.

Olah karena itu, orang tua harus berperan penting untuk mengawasi tumbuh kembang anak.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.