MADIUN, SurabayaPostNews.com – Pemerintah Kabupaten Madiun, melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperkop UM), mengikuti pameran dagang Jatim Fair yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka HUT Pemprov Jatim ke-76, di Exhibition Hall Grand City, Surabaya, 8-12 Oktober 2021.
Dalam pameran ini, Disperkop UM Kabupaten Madiun menampilkan beberapa produk unggulan. Diantaranya Gembol kayu jati, batik, kopi kare, brem, sambal pecel, coklat, dan tas anyaman plastik.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Indra Setyawan, mengatakan, kehadiran Pemkab Madiun dalam gelaran ini, merupakan satu bentuk partisipasi Pemkab terhadap produk-produk binaan yang layak, dalam rangka menambah jumlah produk unggulan dari Kabupaten Madiun, yang layak ditawarkan dan dipamerkan dalam ajang ini.
“Kami juga menampilkan produk-produk binaan yang sesuai standarisasi. Mulai halal, SNI, merk, PIRT,” terang Indra Setyawan.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami, yang juga hadir dalam pameran ini, mengucapkan terimakasih karena Pemkab Madiun bisa berpartisipasi mengikuti pameran Dagang Nasional dalam rangka HUT Pemprov Jawa Timur ke-76.
Penta menandaskan, varian produk agar diperhatikan dan diutamakan. Selain itu desain produk sebagai salah satu tampilan guna menarik daya beli konsumen, perlu diperhatikan juga.
“Pertahankan promosi produk limbah kayu jati serta kembangkan,” tutur Ny. Penta, yang juga istri Bupati Madiun, Ahmad Dawami.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya mengatakan, gelaran Jatim Fair ini menjadi bagian dari dukungan Pemprov Jatim kepada para pelaku usaha di Jawa Timur, terutama UMKM, dengan memberikan fasilitasi untuk mempromosikan produk-produk unggulannya.
Untuk itu, Khofifah berharap momentum ini menjadi landasan bagi UMKM Jawa Timur untuk bangkit kembali, meningkatkan daya saing, memperluas akses pemasaran dan pada akhirnya dapat menjadi alternatif percepatan pemulihan ekonomi Jawa Timur.
“Rangkaian dari Jatim Fair resmi dibuka, kita memulai dengan semangat untuk membangkitkan ekonomi, kebangkitan UMKM. Semangat kebangkitan para pelaku usaha dan membangkitkan perekonomian Jatim,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, meskipun sempat mengalami pelemahan, baik ekonomi maupun semangat masyarakat terutama saat pelaksanaan PPKM darurat di bulan Juli, namun kondisi Pandemi covid-19 di Provinsi Jatim berangsur baik. Berdasarkan assesmen level dari Kementerian Kesehatan, saat ini Jawa Timur masih menjadi satu-satunya provinsi di Jawa-Bali yang sudah masuk level 1. Bahkan 38 Kabupaten/Kota di Jatim memasuki rendah resiko atau zona kuning.
“Untuk itu Pemprov Jatim terus berkomitmen mendorong dan menfasilitasi UMKM Jatim untuk berani melakukan Ekspor langsung (Direct Export), baik dalam maupun luar negeri, serta beberapa langkah strategis dalam rangka menfasilitasi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya melalui partisipasi kegiatan Jatim Fair, untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” jelasnya.
“Tentunya merupakan kerja keras, serta sinergitas dari seluruh pihak yang bekerja profesional, tentunya dengan diiringi doa dari seluruh warga Jawa Timur. Untuk itu kami berharap pergerakan ekonomi ini seiring dengan upaya pengendalian Covid-19 di Jatim,” pungkasnya.
Dari Kabupaten Madiun, selain Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, dan ketua Dekranasda, hadir pula Sekretaris Dinas, Agus Sujudi, Kabid Perdagangan, Tony Eko Prasetyo, SE, MSi, dan beberapa stafnya. (Ben).