Lurah Temas Beber Rangkaian Giat Selamatan Desa-Kelurahan ke – 169 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews)-Lurah Temas,Kecamatan Batu,Kota Batu Adi Santoso beber rangkaian acara selamatan desa/kelurahan Temas,” Temas SAE 2023, ke 169,Kamis (20/7/2023).

Adi Santoso menyebut, Selamatan Desa /Kelurahan Temas ke 169 ini, mengusung tema” Sariro Hangroso Wani Saryahandarbenibumiring Temas”.

“Mulat Sariro Hangroso Wani” merupakan pepatah Jawa yang dipopulerkan oleh Sultan Agung Mataram, yang terdiri dari tiga bagian suku kata.1,rumangsa melu handarbeni (ikut memiliki) 2, melu hangrungkebi (ikut serta) 3, mulat sarira hangrasa wani (berani nawas diri dan rumongso handarbeni lan  hangrungkepi),” papar Adi sapaan akrabnya,Kamis (20/7/2023).

Ini,menurut dia,dalam rangka mengangkat harkat dan martabat warga Temas,dengan nilai-nilai kemanusiaan dan dapat munculkan spirit/semangat persatuan dan kesatuan saling membantu, saling menghormati,saling memaafkan dan saling memiliki.

“Termasuk saat ini, rangkaian kirab tumpeng,selamatan desa /kelurahan dikemas beragam kegiatan.
Ini memiliki makna,bahwa ini adalah pepatah Jawa yang diciptakan oleh Kanjeng Sultan Agung Mataram Raja Jawa Islam pertama,atau Raja
Nusantara Islam yang pertama yang menjadikan motivasi kepada rakyatnya,”ujar Adi.

Ini,ujar dia,rangkaian selamatan desa /kelurahan ke -169, disebutkan tetap melakukan selamatan – selamatan.

“Ada yang selamatan di sumber, punden,masyarakat terlibat semua.Semua komponen,semua elemen pelaku usaha pemangku wilayah, pelaku budaya semua terlibat dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Itu,ungkap dia,hati masyarakat tergugah untuk bangkit kembali menjadi “TEMAS”.

“Temas (temen maskito,temas ini adalah maskitani lan sembodo, jadi temas yang dikdaya,jaya sama masyarakat dijadikan “Temas SAE”. Temas SAE (Trenteme Masyarakat Sedulur Aji Eka).Syiar-syiar Islam tetap kita laksanakan, dan Syiar-syiar adat juga tetap kila lakukan,”tegasnya.

Lantas,tegas dia,ini berjalan bersama – sama,ada masyarakat yang majemuk,  dan masyarakat yang bermacam – macam.

“Kita bisa bersatu jadi warisan leluhur, warisan para pendahulu kita,dan para pejuang para waliAllah,”pungkasnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.