Rumah Sakit Baptis Milik Gereja Di Bom Tentara Israel

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Israel telah melakukan kejahatan keji dengan menarget Rumah sakit Kristen Baptis milik Gereja Episkopal Anglikan di Yerusalem dengan Bom destruktif.

Hammas menklaim bahwa itu Serangan yang disengaja sehingga merupakan kejahatan perang, sebagaimana diatur dalam Pasal (8, 2, b, 9) Statuta Mahkamah Kriminal Internasional.

“Oleh karena itu, Hamas secara resmi meminta Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional untuk membuka penyelidikan atas kejahatan yang termasuk dalam kerangka perang genosida ini,” Kutip pernyataan resmi Hammas, yang diterbitkan Nournews.

Angkatan Udara Israel (IOF), beberapa hari yang lalu, mengancam beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, dan menghubungi masing-masing rumah sakit untuk melakukan evakuasi serta meminta pertanggungjawaban direktur rumah sakit atas konsekuensi mengabaikan ancaman tersebut.

Sejak awal agresi yang sedang dilakukan tentara “Israel” telah mengabaikan prinsip pembedaan antara sasaran sipil dan militer.

“Oleh karena itu, pemboman tersebut secara sistematis menargetkan layanan darurat, ambulans, fasilitas pertahanan sipil, sekolah, masjid, dan gereja,” Kutip sebuah Pernyataan Hammas.

IOF sebelumnya telah menghubungi direktur 21 rumah sakit di Jalur Gaza, terutama yang berlokasi di wilayah Gaza dan Gaza Utara, dianyaranya (Al-Awda, Indonesia, Kamal Adwan, Kuwait, Al-Quds, dan Al-Mamadani), meminta mereka untuk segera mengungsi, mengingat rumah sakit tersebut terletak dalam lingkup geografis operasi militer “Israel”.

Terkait hal ini, juru bicara resmi IOF ditambah sejumlah direktur rumah sakit telah melakukan wawancara langsung di Al Jazeera, mengungkapkan niat IOF dark awal untuk menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza

Pada tanggal 14 Oktober 2023, pukul 20:30, IOF menembakkan dua peluru ke arah Rumah Sakit Baptis, dan keesokan paginya mereka menelepon direktur rumah sakit, Dr. Maher Ayyad, dan berkata kepadanya: “Kami telah memperingatkan Anda tadi malam dengan dua peluru. , jadi kenapa kamu belum mengevakuasi rumah sakit sampai saat ini?!”

Setelah panggilan tersebut, direktur rumah sakit menghubungi uskup Gereja Evangelis di Inggris dan memberi tahu dia tentang kejadian tersebut, yang kemudian menghubungi organisasi internasional sebelum mengirimkan pesan kepada rumah sakit untuk meyakinkan mereka bahwa mereka dapat tetap berada di rumah sakit.

Ternyata serangan udara IOF kembali terjadi, pada Selasa malam, untuk melakukan pemboman terhadap rumah sakit sehingga menelan korban sekitar 500 jiwa. *

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.