Get real time updates directly on you device, subscribe now.
SURABAYA (SurabayaPostNews) — Sidang pembacaan tuntutan atas terdakwa kasus makelar wanita (Open BO) melalui Facebook, Indrawanto, berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya pada Kamis (7/12/2023). Dia dinilai terbukti melanggar Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Indrawanto dijatuhi tuntutan hukuman penjara selama 4 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Tanjung Perak.
Dalam amar tuntutannya, JPU menyatakan Indrawanto bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO. “Supaya majelis hakim Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Indrawanto dengan pidana penjara selama 4 tahun,” Kata JPU.
Selain hukuman penjara, terdakwa juga dituntut membayar denda sebesar Rp 120 juta. “Jika tidak dibayar, akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan,” tambah JPU saat membacakan surat tuntutan.
Dalam surat dakwaan disebutkan bahwa kasus ini dimulai ketika Indrawanto memposting foto-foto wanita yang menawarkan jasa Open BO melalui akun Facebook bernama LC SURABAYA pada Juli 2023.
Setelah memposting foto-foto tersebut, Indrawanto dihubungi oleh seorang bernama Agus Bahrul Yazid alias Bayu melalui pesan inbox dengan niat memesan dua wanita untuk menemaninya.
Selanjutnya, Indrawanto menggunakan pesan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan Bayu. Dia mengirimkan foto-foto wanita sambil menjelaskan kisaran tarifnya. Bayu kemudian memilih dua wanita, Yanti alias Vero dan Novita Dwi Jayanti Hariputri alias Cindy, untuk menemaninya.
Indrawanto kemudian menghubungi komplotan lainnya yakni Baday Antariksa Indra Tansyah untuk mengatur pertemuan dua wanita tersebut dengan Bayu di Hotel 88 Jalan Kedungsari Surabaya.
Sebelum masuk ke kamar hotel, Bayu melakukan transfer pembayaran sebesar Rp 4.750.000 dan memberikan tips Rp 200 ribu kepada Indrawanto.
Polisi yang mengetahui kegiatan tersebut langsung menangkap Indrawanto dan Baday Antariksa dalam upaya memberantas praktik perdagangan orang.