Mengenal Modus Penipuan Melalui Panggilan Telepon (Voice/Call Phishing) 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Penipuan telah mengambil berbagai bentuk seiring dengan berkembangnya teknologi, dan salah satu modus penipuan yang semakin meresahkan adalah voice phishing atau sering disebut “vishing”.

Voice phishing melibatkan penggunaan panggilan telepon atau pesan suara yang menipu orang dengan maksud mencuri informasi pribadi atau keuangan mereka.

Dalam modus penipuan ini, penipu berusaha membuat korban percaya bahwa mereka berbicara dengan perusahaan resmi, BUMN/BUMD atau lembaga keuangan yang sah.

Berikut adalah beberapa kasus dan dampak kerugian yang dihasilkan dari modus penipuan voice phishing.

Penipuan Bermodus Layanan Perbankan

Beberapa orang telah menerima panggilan yang mengklaim berasal dari bank mereka. Penipu ini sering kali mengatakan bahwa akun bank mereka telah diretas atau ada transaksi yang mencurigakan.

Mereka kemudian meminta korban untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, PIN, dan bahkan kode otentikasi dua faktor.

Dalam beberapa kasus, penipu akhirnya berhasil mengakses akun bank korban dan mencuri dana yang ada di dalamnya. Kerugian dari kasus semacam ini bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Penipuan Bermodus Panggilan Customer Service/Care

Beberapa penipu mengklaim bahwa mereka mewakili perusahaan besar seperti Telkomsel, Tokopedia, Dana, Lazada dan lainnya. Biasanya menawarkan giveaway, air drop atau pencairan poin.

Penipu ini biasanya meminta korban untuk membayar terlebih dahulu melalui metode pembayaran virtual ke akun aplikasi keuangan seperti Dana, GO pay, Link dan lainnya dengan menggunakan nomor hanphone anda sendiri sehingga memberikan rasa kepercayaan.

Nilai kerugian dari kasus ini bisa sangat bervariasi, tetapi banyak korban telah kehilangan puluhan bahkan ratusan juta rupiah dan enggan melapor ke polisi karena kerumitan sistem pelaporan.

Penipuan Layanan Teknis

Penipu sering kali menghubungi korban dan mengaku sebagai petugas dukungan teknis dari perusahaan terkemuka seperti Microsoft atau Apple. Mereka mengklaim bahwa komputer korban telah terinfeksi virus atau malware dan meminta akses jarak jauh ke perangkat tersebut. Setelah mendapatkan akses, penipu bisa mencuri informasi pribadi atau menginstal perangkat lunak berbahaya. Kerugian yang timbul melalui penipuan semacam ini termasuk kerusakan pada perangkat dan pencurian data pribadi.

Dalam semua kasus, penipu mencoba untuk memanipulasi korban dengan suara dan informasi yang seolah-olah sah. Mereka menggunakan taktik psikologi untuk membuat korban tidak curiga.

Untuk menghindari menjadi korban voice phishing, berikut adalah beberapa tips:

Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui panggilan telepon yang tidak dikenal atau mencurigakan.

  • Verifikasi identitas pihak yang menghubungi Anda dengan mencari nomor resmi lembaga atau perusahaan mereka dan hubungi kembali.
  • Jangan terburu-buru dalam mengambil tindakan jika panggilan tersebut mendesak. Luangkan waktu untuk memeriksa keaslian panggilan.

Jika Anda merasa ada yang mencurigakan, tutup panggilan dan laporkan ke lembaga yang berwenang.

Penting untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan, termasuk voice phishing. Kerugian finansial dan kehilangan data pribadi dapat memiliki dampak jangka panjang yang merugikan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang modus penipuan ini, kita dapat membantu melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari ancaman yang merugikan.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.