Get real time updates directly on you device, subscribe now.
Surabaya — Hery Febrianto (26), warga Tanah Kali Kedinding, Surabaya, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya atas kasus tindak pidana penipuan bermodus jual beli kucing. Senin (4/12).
Kasus ini menarik perhatian karena Hery menjual kucing milik temannya, Tonny, yang menghasilkan uang sekitar Rp 7 juta.
Jenis Kucing dalam kasus ini merupakan kucing ras British Shorthair. Salah satu ras tertua dan memiliki hubungan sejarah dengan Kekaisaran Romawi.
Jaksa penuntut umum, Damang Anubowo, menyatakan bahwa perbuatan Hery Febrianto terbukti melanggar hukum. Dua pasal telah dipersiapkan untuk menuntutnya.
“Pertama, Pasal 378 KUHAP, mengenai tindak pidana penipuan. Kedua, Pasal 372 KUHAP tentang tindak pidana penggelapan,” kata Danang di hadapan majelis hakim yang dipimpin oleh Ketut Suarta.
Berdasarkan Pasal 378 KUHP, penipuan dapat dihukum dengan pidana penjara maksimal empat tahun.
Kasus ini bermula pada tanggal 20 April, ketika Tonny bertemu dengan Hery Febrianto di sebuah warung kopi di kawasan Wiyung, membawa empat ekor kucing British Shorthair.
Saat itu, Hery berjanji dapat menjual satu kucing seharga Rp 3 juta. Tonny tertarik dan menyerahkan semua kucing beserta kandangnya kepada Hery Febrianto. Namun setelah pertemuan itu, Hery Febrianto menghilang.
Meski Tonny berupaya menghubungi Hery, tidak pernah ada tanggapan. Tonny kemudian mengunjungi rumah Hery Febrianto dan menemukan satu ekor kucingnya yang berusia tiga bulan sedang dirawat oleh saudara Hery. Saudara Hery mengakui bahwa mereka membeli kucing tersebut.
“Mendengar pengakuan itu, saya mencari-cari Hery. Ketika bertemu, baru dia mengakui telah menjual kucing seharga Rp 7 juta dan uangnya sudah habis,” ujar Tonny.
Merasa marah dan frustrasi, Tonny melaporkan Hery ke Polsek Wiyung. Meski Hery mencoba untuk berdamai dengan menjanjikan penggantian kerugian, namun tidak ditepati. Akhirnya, Hery Febrianto mendapati dirinya berada di balik jeruji.