Politik Uang Bakal Mewarnai Pileg 2024 di Batu, Bacaleg Miskin Hanya Berharap Pada Kinerja Mappilu  

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BATU (SurabayaPostNews) -Bacaleg Ir.Budi Santoso alias Tossi,dari partai Golkar Dapil 3 Bumiaji menyebut praktik politik uang diyakini masih mewarnai di Kota Batu pada Pileg 2024.Demikian bagi caleg dengan kondisi keuangan terbatas akan sulit untuk jadi.

Meski begitu pihaknya menyebut masih punya harapan dengan keberadaannya masyarakat dan pers pemantau pemilu (Mappilu) PWI Malang Raya yang independen dan memiliki akses kuat mengurangi praktik politik uang di Kota Batu.

“Kalangan insan pers yang tergabung dalam Mappilu memiliki akses kuat untuk mengurangi money politik dan  kecurangan di lapangan,” kata Tossi, Jumat (30/6/2023).

Itu,kata dia,ketika mesin politik uang menjadi selancar pemulus para caleg berkantong tebal, menurutnya kalangan caleg berkantong kempes termasuk dirinya “Bacaleg Miskin”
bak makan buah simala kama.

“Maju terus konyol,mundur kuatir dinilai menyerah sebelum bertarung.
Untuk itu, jika melihat fakta di lapangan saya bisa dikata bacaleg yang tidak memiliki uang “Caleg Termiskin” dan akan konyol jika terus nekat maju dalam perhelatan politik ini,” seru Tossi.

Meski begitu, pihaknya bertekad bakal  terus maju, alasannya untuk memberikan edukasi pada Pemerintah dan rakyat bahwa perlu ada perubahan mindset,dan memberikan keyakinan bahwa money politik adalah korupsi.

“Kita akan maju terus, kendati punya label “Calek Termiskin” terlebih muncul Mappilu merupakan institusi non pemerintah dari kalangan wartawan keberadaannya.Gerak kerjanya mereka sangat diharapkan bagi “Caleg Bersih”  untuk menghilangkan politik uang dan kecurangan dalam pileg mendatang,” harapnya.

Untuk itu, keberadaan Mappilu bisa menunjang dalam pemilu bersih,dan diharapkan lebih tegas, informatif,dan valid dalam melakukan pemantauan pelaksanaan, karena merupakan Lembaga Publik Independen.

“Untuk pemantauan pemilu nanti hasil temuanya dapat dijadikan alat bukti ketika terdapat money politik, dan kecurangan dalam pelaksanaan pileg, alur mekanisme ini perlu, agar kerja Mappilu efektif,” lanjutnya.

Tantangan bagi wartawan untuk memajukan kualitas SDM Masyarakat Indonesia,
khususnya di bidang politik
berdemokrasi yang baik dan benar.

“Jika Mappilu dapat bekerja dengan efektif, maka wartawan adalah pahlawan demokrasi yang sejati,” pungkasnya.(Gus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.