BATU (SurabayaPostNews) – Rosidah Erawati Calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Batu, Dapil 1 Nomor 7, dari PKB ketika terpilah sebagai wakil rakyat memastikan dapat memikul tanggungjawab dengan amanah.
Hal ini disampaikan Rosidah saat dikonfirmasi terkait tujuan dirinya terjun di dunia politik sebagai Caleg DPRD Kota Batu, Kamis (/2/2024).
“Semua orang punya tujuan yang indah, namun tidak semua punya langkah yang mudah. Mungkin prosesnya terasa lelah, tapi dengan “Bismillah,InsyAllah Endingnya Alhamdulilah,”ujar Rosida ,Rabu (1/2/2024).
Wanita berhijab dan ramah ini merupakan warga Jalan Ikhwan Hadi No 28 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.
“Menjadi wakil yang jujur,amanah, dan transparan dalam menyerap dan menyampaikan aspirasi masyarakat Kota Batu. Memperjuangkan Kota Batu sebagai kota dengan sumber daya manusia berkualitas serta unggul disektor pendidikan, pengusutan keluarga, pertanian, perikanan, ekonomi kreatif dah pariwisata,” paparnya.
Lantas papar dia,misi dan tanggung jawab sebagai anggota DPRD adalah jujur, dan akuntabel.
“Berkolaborasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan sektor-sektor potensi di Kota Batu. Menciptakan lingkungan kondusif bagi usaha menengah kecil mikro (UMKM), menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk membangun keluarga yang berdaya. Menjaga stabilitas kelestarian lingkungan melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan ,” ucapnya.
Olehkarena itu,pihaknya mohon doa restu kepada warga Kota Batu, khususnya warga di Dapil 1 Kota Batu, meliputi, Desa Sidomulyo, Sumberejo, Pesanggrahan, dan Kelurahan Ngaglik, serta Songgokerto.
Untuk diketahui,Rosidah Erawati, lahir Malang 28 Mei 1975, Pendidikan terakhir D2 PGTK ,2010-2012. Memiliki Pengalaman sebagai pembicara parenting 134 Kota di seluruh Indonesia, Ketua Yayasan Abhi Candra Nusantara, Owner Day Care Kebtera Hati. Trainer PPA For Kids. Konselor Griya Curhat Keluarga Kota Batu,dan Ketua LKKNU periode 2023 – 2028 .
Sekadar menginformasikan, Pemilu 2024 tinggal 14 hari lagi, namun upaya untuk mewujudkan keterwakilan perempuan dalam dunia politik masih membutuhkan perjuangan. Data Global Gender Gap Index 2022 yang dirilis World Economic Forum memosisikan Indonesia pada peringkat 92 dari 146 negara dengan nilai 0,697 dari satu. Variabel pemberdayaan politik perempuan diberi nilai 0,169, paling rendah dari empat indikator yang diukur dalam Global Gender Gap Index.
Rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen merupakan contoh paling nyata masih kurangnya pemberdayaan perempuan dalam politik.(Gus)