Strategi Perang Hamas di Jalur Gaza: Pertempuran Taktis dan Fokus pada Perlawanan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

SurabayaPostNews — Strategi perang Hamas di Jalur Gaza sejak serangan darat dimulai menunjukkan bahwa mereka menerapkan strategi semaksimal mungkin. Terlepas dari kehancuran mengerikan yang ditimbulkan oleh pertempuran di Jalur Gaza, Hamas tidak terburu-buru untuk memulai konfrontasi skala besar, Brigade Al Qassam hanya mengirimkan unit unit kecil untuk lakukan penyerangan maksimal.

Menurut laporan Media Israel Yedioth, Konfrontasi ini terutama dilakukan dari sistem pertahanan yang dikerahkan oleh Hamas dari lingkungan luar Kota Gaza ke pusatnya.

Brigade Al Qassam mengoperasikan regu anti-tank dan IED yang tiba-tiba muncul dari terowongan, mengambil posisi di gedung-gedung bertingkat dan dari sana menyerang IDF yang bergerak pelan melalui jalan-jalan.

Hammas menklaim telah menghancurkan setidaknya 142 kendaraan tempur IDF termasuk Tank dalam 32 hari peperangan. Hal ini membuat kerugian besar bagi pihak israel. Belum lagi korban dari kalangan tentara IDF yang mencakup para perwira.

Kolonel Yonathan Hazor dari unit Shildag tewas oleh gempuran Unit kecil dari brigade Al Qassam, serta sniper terbaik IDF Letnan Aoum Youssef dari Batalyon 931 brigade Nahal dan 7 tentara lainnya juga mengalami hal serupa.

11 prajurit IDF mengalami luka, 4 diantaranya luka berat dalam pertempuran selama beberapa jam pada selasa malam.

Para pemimpin Hamas termasuk Yahya Sinwar mengatakan bahwa mereka ingin pertempuran terus berlanjut, dan mereka yakin dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Hammas dan pejuang perlawanan menginginkan lebih banyak pasukan dari IDF Masuk ke Jalur Gaza di Utara. Baru setelahnya melakukan serangan maksimal dan mengerahkan sumberdaya secara besar.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.