Awalnya Temukan Telur, Wiyoto Kini Jadi Penangkar Merak Sukses

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

MADIUN, (SurabayaPostNews) – Surat Wiyoto, salah seorang warga Dusun Soko desa Tawangrejo kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sukses beternak budidaya burung Merak.

Menurut Wiyoto, mengembangkan budidaya merak hijau (Pavo Muticus) ini awalnya merupakan suatu kebetulan saja. Dimana saat mencari rumput di hutan, ia mengaku menemukan empat butir telur burung merak yang kemudian ia dibawa ke kediamannya.

“Keempat telur tersebut dierami induk ayam yang akhirnya menetas itu tahun 2007. Proses penangkaran merak menggunakan induk ayam betina, hal itu dilakukan berulang kali sampai sekarang. Kenapa telur-telur merak itu dierami induk ayam, karena merak yang sudah dewasa enggan mengerami telur,” terang Wiyoto. (2/9/2021).

Surat Wiyoto sibuk memberi makan merak yang ia budidayakan/foto: Beny (SurabayaPostNews)

Penangkaran merak milik Wiyoto ini berdiri pada bulan Oktober 2010 dilakukan secara tradisional, saat ini telah berkembang biak dengan baik. Perubahan nama penangkaran menjadi UD Tawang Arum berdasarkan Izin Penangkaran, SK.96/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018 tanggal, 28 September 2018. Memiliki Izin Pengedar Dalam Negeri (IPDN) berdasarkan Izin edar Nomor : SK.116/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2019 tanggal, 28 Oktober 2019.

Jumlah Merak Hijau di UD. Tawang Arum milik S.Wiyoto saat ini sebanyak 37 ekor terdiri dari, F0 = 3 ekor betina, F1 = 3 ekor, 1betina 2 jantan, F2 = 19 ekor, 5 betina, 12 jantan, un sex 2, F3 = 12 ekor, 2 betina, un sex 10.

Untuk penjualan dua pasang Merak Hijau dipatok harga, 50 juta rupiah, bulu merak rontok 3 juta rupiah, sedangkan kebutuhan pakan, obat dan vitamin sebesar 18 juta rupiah, pemeliharaan kandang 8 juta rupiah, keuntungan rata-rata per- tahun UD. Tawang Arum sebesar 27 juta rupiah.

Lebih lanjut S.Wiyoto mengatakan, UD. Tawang Arum pernah melakukan pelepas liaran Merak Hijau di Cagar Alam gunung Sigogor. Hal itu dilakukan berkat Bantuan dari Pertamina melalui Yayasan Konservasi Elang Indonesia. Sedangkan untuk perluasan kandang sebanyak dua kali.

“Penangkaran Merak Hijau juga turut mendukung upaya pelestarian budaya Reog Ponorogo. Bulu Merak Hijau yang telah tanggal merupakan salah satu bahan baku Barongan (Dadak Merak) pada seni reog,” pungkasnya.   (Ben).

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.