Shihan Sathosi Yui Berikan Penghargaan Kehormatan DAN-IV kepada Pangdam V/Brawijaya

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Surabaya (SurabayaPostNews) – Shihan Sathosi Yui memberikan penghargaan kehormatan DAN-IV kepada Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi luar biasa Mayjen TNI Farid Makruf terhadap perkembangan karate di Indonesia.

Presiden Perkumpulan Kyokushinkai Indonesia, Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Pradjonggo SH., MH., menyatakan dalam sambutannya bahwa sejak meninggalnya Guru Besar, Hanshi Nardi, kurang lebih 14 tahun yang lalu, perkembangan Kyokushinkai di Indonesia mengalami kekurangan, baik dari segi teknik maupun tradisi karate. Usaha keras dilakukan untuk mendatangkan Shihan Sathosi Yui ke Indonesia guna memberikan pelatihan kepada para karateka.

Penghargaan DAN kehormatan adalah yang kedua diberikan oleh Shihan Sathosi Yui, yang pertama diberikan kepada Mayjen TNI. Wijoyo Suyono sekitar 50 tahun yang lalu.

Menurut Tjandra, penghargaan DAN-IV diberikan pada Mayjen TNI Farid Makruf bukan secara sembarangan.

“Keputusan ini didasarkan pada penilaian atas kepemimpinan Mayjen TNI Farid Makruf sejak menjabat di Jatim. Beliau diakui sebagai sosok yang rendah hati, tegas, dan berani bersikap”katanya.

Tjandra berharap Mayjen TNI Farid Makruf dapat terus memberikan pengabdian tidak hanya untuk masyarakat Jatim, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Dikesempatan yang sama, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, menyampaikan apresiasi atas penghargaan DAN-IV yang diberikan oleh Shihan Tjandra Sridjaja.

Penghargaan ini menjadi kebanggaan dan kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Sebagai seorang prajurit dan pemimpin militer.

Mayjen TNI Farid Makruf diketahui sudah lama akrab dengan bela diri, khususnya karate. Ia menekankan bahwa karate, seperti filosofi Kopasus, adalah keterampilan tangan kosong yang dapat digunakan dalam pertempuran terakhir.

” Ini adalah ujian bagi saya, bukan hanya kebanggaan tetapi sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar. Mengapa begitu? Karena sejak muda saya sudah tidak asing dengan karate, saya lahir dan besar dari Kopasus saya dibesarkan dari satuan baret merah yang pertumbuhannya didasari pertempuran,” ungkapnya.

Dengan semangat bela diri dan kedisiplinan, Mayjen TNI Farid Makruf berharap karate dapat memperkokoh persatuan dalam lingkup persatuan berbangsa dan bernegara.

Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kedisiplinan dan mengambil manfaat dari karate, “yaitu keterampilan tangan kosong yang dapat digunakan dalam situasi kritis”.

Acara tersebut diakhiri dengan penabuhan gong oleh Tjandra Sridjaja, menandai peresmian dan penghormatan atas prestasi luar biasa Mayjen TNI Farid Makruf.@ jn

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.